General Manager Health and Safety Environment Geologi Universitas Padjadjaran (HSE Geologi Unpad) Faza Ferio Muhammad Ilham: Saya Tertarik dengan Ekspedisinya
General Manager Health and Safety Environment Geologi Universitas Padjadjaran (HSE Geologi Unpad) Faza Ferio Muhammad Ilham:
Saya Tertarik dengan Ekspedisinya
Statusnya sebagai badan khusus yang bergerak di bidang health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment (lingkungan) mengharuskan Health and Safety Environment Geologi Universitas Padjdjaran (HSE Geologi Unpad) melakukan fungsinya di ketiga bidang tersebut secara merata. Mulai dari aspek health sampai dengan environment, semua tertuang dalam program kerja HSE Geologi Unpad. Tak terkecuali aspek environment yang diaktulisasikan lewat aksi konservasi yang dibalut dengan ekspedisi ke beberapa pulau di Indonesia. Keseriusan HSE dalam konservasilah yang menggerakan, Faza, 20 tahun, untuk akhirnya mengikutsertakan dirinya dalam organisasi yang berada di bawah naungan Badan Eksekutif Mahasiswa "Keluarga Mahasiswa" Himpunan Mahasiswa Geologi (BEM “KM” HMG) hingga sekarang ketertarikannya terhadap ekspedisi tersebut membuatanya bertahan dan bahkan mengantarkan dirinya meraih posisi tertinggi, yakni General Manager HSE Geologi Unpad.
Walaupun aktif di bidang konservasi, HSE Geologi Unpad tetap memperhatikan ketiga aspek tersebut, baik di lingkungan Fakultas Teknik Geologi maupun di Unpad. Hal yang rutin dilakukan seperti risk assesment, Earth Day, dan beberapa program kerja lainnya menunjukkan kontribusi nyata HSE kepada Unpad. Apalagi dengan penyediaan sepeda gratis pada Earth Day 2016 yang disinergiskan dengan Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Unpad (BEM KEMA Unpad).
Faza menerima Nadila Taufana untuk wawancara yang pertama di salah satu restoran di Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan wawancara kedua untuk beberapa pertanyaan tambahan di Bale Santika Unpad, Jatinangor, Kabupaten Sumedang pada Sabtu, 21 April 2018 dan Selasa 24 April 2018. Ketua Pelaksana Ekspedisi Sakranusa ini berbicara soal minatnya di Teknik Geologi, sampai pentingnya konservasi dan sarannya bagi mahasiswa dalam melakukan konservasi.
Mengapa memilih menekuni Teknik Geologi?
Saya suka berkegiatan di alam, saya juga melihat pengalaman-pengalaman dari senior, dan saya tertarik dengan apa yang dipelajari di Teknik Geologi. Karena passion dan mungkin memang cocok di Teknik Geologi.
Anda pernah tergabung dalam Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung (PPRPG) Satya Soedirman, mengapa pindah haluan ke Health and Safety Environment (HSE)?
Sewaktu saya baru masuk Teknik Geologi, ada pemaparan tentang Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di Fakultas Teknik Geologi (FTG). Dulu, yang saya tahu, jika sudah menjadi anggota di suatu pencinta alam, biasanya tidak bisa menjadi anggota di pencinta alam yang lain. Bisa, namun, syaratnya harus menonaktifkan keanggotaan di pencinta alam yang sebelumnya. Sewaktu pemaparan HSE juga dijelaskan tentang ekspedisi ke Kepulauan Raja Ampat, dan saya tertarik dengan ekspedisinya.
Apa visi dan misi HSE?
Ada empat visi dan lima misi untuk menunjang visi-visi tersebut. Pertama, kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)-nya, diwujudkan dengan adanya standar kompetensi kemampuan anggota HSE yang dibutuhkan. Kedua, tanggung jawab sebagai anggota HSE, diwujudkan dengan tanggung jawab berupa tindakan preventif, yakni safety moment dan field guide. Ketiga, komunikasi internal HSE, diwujudkan dengan mengoptimalkan komunikasi dan koordinasi antar anggota, dan keempat, menjadikan lingkungan yang nyaman bagi anggotanya, diwujudkan dengan bonding HSE secara berkala.
Menurut Kepala Suku BEM "KM" HMG Iban Getarjati, posisi HSE adalah sebagai badan khusus, mengapa?
HSE awalnya berada di bawah BEM dan harus koordinasi ke atasan, padahal kami bisa bergerak sendiri. Tahun 2009, HSE ditetapkan sebagai badan khusus. Maksudnya, kami langsung koordinasi ke Kepala dan Wakil Kepala Suku. Jadi, tidak perlu lagi koordinasi dengan BEM, atau UKM. Kepala Suku membawahi semua organisasi di FTG.
Kalau menyebut HSE sebagai UKM salah?
Kurang tepat. Karena Sapta nomor satu HSE menjelaskan HSE adalah badan khusus di bawah Himpunan Mahasiswa Geologi.
Mengapa HSE hanya ada di Unpad?
Kalau yang namanya semacam HSE, ada banyak, seperti Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Tapi, kalau yang namanya HSE memang cuma ada di Unpad.
Ada rencana kolaborasi dengan K3 universitas lain?
Belum, tapi untuk saling berbagi informasi dengan beberapa organisasi terkait HSE untuk hadir di acara yang kami buat itu selalu terlaksana.
Apa yang membedakan HSE dengan Search and Rescue (SAR)?
Simpelnya, HSE melakukan tindakan preventif, SAR me-rescue. Contohnya di ruangan ini, kami yang mengkaji kemungkinan bahaya yang terjadi. Misalnya, atap rubuh, tugas HSE hanya sampai situ. Jika atap ruangan ini rubuh, maka tugas preventif kami gagal, di situ lah SAR berperan.
Kenapa rekrutmen keanggotaan hanya diadakan sekali seumur hidup?
Agar orang tahu, kesempatan tidak datang dua kali. Misalnya kita ingin ikut organisasi yang rekrutmennya dilaksanakan tiap tahun, yang dikhawatirkan itu komitmen dan loyalitasnya. Kalau memang dia loyal, mengapa tidak ikut dari awal.
Bagaimana peranan HSE di kampus?
Secara ruang lingkup FTG, kami membantu dalam safety moment dan field guide. Untuk skala Unpad, sejauh ini yang masih dilaksanakan adalah safety moment, untuk field guide belum ada tawaran. Tapi, untuk safety moment, kemarin HSE dipakai saat Penerimaan Mahasiswa Baru (Prabu), pengukuhan guru besar, dan wisuda.
Tapi, mengapa HSE tidak memberikan safety moment di Padjadjaran Education Festival (PEF)?
Baru tahun kemarin HSE dipakai di Prabu, jadi untuk ke depannya kami masih akan terus di Prabu. Tapi, kalau kami dibutuhkan di PEF, kami tidak akan menolak.
Program kerja unggulan HSE?
Pertama, Apeltri. Apeltri itu kegiatan regenerasi HSE Geologi Unpad. Layaknya setiap organisasi, jika tidak ada regenerasi maka tidak bisa berjalan. Kedua, Seminar Nasional HSE. Ketiga, ekspedisi. Ekspedisi yang sudah terlaksana, yakni Ekspedisi Sakranusa di Sulawesi Tengah, Ekspedisi Oxygen For Our Earth (OFOE) di Kep. Raja Ampat, dan Ekspedisi Spirit of the Journey (SOTJ) di Pulau Komodo.
Lalu, apa program kerja yang selalu ada di setiap kepengurusan?
Earth Day dalam memperingati hari bumi. Earth Without Tobacco, memperingati sehari tanpa rokok, yakni pemberian edukasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok, biasanya kami menukar satu batang rokok dengan susu atau coklat. Kalau untuk internal, ada pengkajian tiap bulan di bidang health, safety, dan environment, kajiannya kami buat dalam bentuk poster. Program lainnya paling Apeltri.
Earth Day pernah bersinergi dengan BEM KEMA Unpad dalam upaya penyediaan sepeda gratis di Rektorat…
Ya, itu waktu pelaksaan Earth Day tahun 2016.
Lalu, bagaimana dengan Earth Day 2017?
Kemarin kami bersinergi dengan BEM “KM” HMG Unpad dan 9 organisasi yang ada di FTG.
Kegiatan apa yang dilaksanakan?
Kebetulan FTG ini gedung baru, ada lapangan tengah yang masih gersang. Jadi, kami mengerahkan kegiatan dengan menanam bibit pohon dengan 9 organisasi tadi.
Bagaimana dengan Earth Day tahun ini?
Untuk Earth Day tahun ini tetap ada penanaman, dan inovasi baru terkait kekurangan tempat sampah. Inovasi kami di sini adalah pembuatan tempat sampah di beberapa titik.
Ada rencana penanaman untuk Earth Day tahun ini di luar FTG?
Konsepnya belum matang, tapi saya ingin di luar FTG. Karena penanaman di FTG sudah terlaksana, jadi mungkin tahun ini kami ke skala yang lebih besar.
Pencapaian terbesar HSE?
Kalau saya pribadi, untuk melaksanakan ekspedisi bisa dinilai sebagai pencapaian terbesar karena skalanya yang nasional. Mungkin ekspedisi ini yang bisa kami unggulkan. Seminar juga sebenarnya skala nasional, tapi untuk cakupan yang hadir masih di ruang lingkup Jawa Barat.
Pemberdayaan untuk masyarakat yang sudah dilakukan?
Tahun lalu, kami mengadakan Healthy for Better Life, yakni pengecekan medis untuk wanita lansia. Di Ekspedisi Sakranusa juga kami melakukan edukasi masyarakat di bidang sosial pendidikan.
Kemitraan HSE dengan Padjadjaran Nursing Corps (PNC) dan Atlas Medical Pioneer (AMP), dalam hal apa?
Saat pembekalan materi Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), kami bekerja sama dengan PNC dan AMP untuk memberikan pengajaran. Pun jasa kesehatan mereka, entah PNC, AMP, atau organisasi kesehatan lainnya saat di lapangan.
Tanggapan Anda soal tangga darurat dan meeting point di Unpad?
Tangga darurat dan meeting point belum sempat dikaji. Kemarin, kami baru mengkaji tangga darurat di FTG, dan itu belum memenuhi standar. Karena di tangga darurat tersebut banyak skripsi orang lain dan sampah. Tangga darurat di Unpad masih sangat kurang, kalau meeting point lebih baik daripada tangga darurat. Karena di beberapa tempat sudah cocok, seperti tidak ada pohon atau bangunan tinggi di sekitarnya.
Upaya apa yang sudah dilakukan HSE dalam memaksimalkan sarana evakuasi bencana di Unpad?
Pengkajian tangga darurat dan assembly point. Kami juga mengkaji risk assessment, bencana apa yang bisa terjadi di Unpad, karena tindakan kami kan preventif. Saya juga mencanangkan seminar tentang pemahaman evakuasi.
Bisa ceritakan mengenai Ekspedisi Sakranusa tahun lalu?
Ekspedisi ini dilakukan di Kep. Togean, Sulawesi Tengah selama 16 hari dengan tiga kegiatan utama, yakni sosial pendidikan, riset di bidang ilmu geologi, dan konservasi. Kami memberi edukasi tentang pengambilan ikan karena pengetahuan mereka soal pengambilan ikan masih minim, kami mengkaji geohazard, geodiversity, dan hydrogeology di sana, kegiatan utama ekspedisi ini adalah menanam 1000 terumbu karang.
Bagaimana teknisnya?
Memberikan pemahaman ke masyarakat terkait penangkapan ikan, kami membuat information board dalam bentuk visual yang dipasang di daerah setempat. Untuk riset, kami mengkaji bahaya dan melihat kandungan air di sana. Terkait konservasi, kami berkolaborasi dengan pihak Taman Nasional Kep. Togean.
Mengapa memilih Kep. Togean sebagai daerah konservasi terumbu karang?
Kami lihat isu lalu kami cari tempat yang bisa mengangkat isu tersebut, karena waktu itu kebetulan ada kapal yang menabrak terumbu karang di Raja Ampat. Kami cari tempat yang sekiranya terumbu karangnya sudah rusak, lalu kami dapat Kep. Togean.
Ada rencana konservasi alam lagi di kepengurusan baru ini?
Ada. Dekan kami kemarin mendapat panggilan dari organisasi di Cina yang bergerak di bidang konservasi, tapi belum kami taruh di program kerja. Kami rencananya mengadakan konservasi di Ciletuh, Padalarang dengan tiga kegiatan, yakni pengibaran bendera saat 17 Agustus di darat, laut, dan udara. Di daerah laut terkait konservasi terumbu karang dan mangrove, di darat ada pendakian, dan di udara ada paragliding.
Apakah organisasi Cina tersebut akan bekerja sama dengan HSE?
Ya, karena organisasi tersebut menawarkan ke beberapa universitas, kebetulan di Unpad ditawarkan ke HSE. Jika kami jadi kerja sama, pendanaannya benar-benar dari mereka, kami hanya mengeksekusi konservasi.
Bagaimana dengan rencana konservasi hewan?
Belum terpikiran, karena kami lebih ke bidang health, safety, dan environment. Dan kami belum tahu masuk bidang apa konservasi hewan ini, kalau laut kan jelas masuk environment.
Memangnya ekspedisi di Pulau Komodo itu bukan konservasi hewan?
Kegiatan tersebut bukan bermaksud untuk konservasi komodo, tapi untuk mendukung Pulau Komodo sebagai salah satu keajaiban dunia.
Mengapa konservasi itu penting?
Kembali lagi ke pengertian konservasi, yakni perlindungan dan pelestarian. Contohnya, binatang yang hampir punah dan tempat yang bisa rusak kalau tidak dijaga, binatang tersebut kan juga berguna untuk manusia, kalau konservasi tidak dilaksanakan, ke depannya mau seperti apa.
Saran Anda untuk melakukan konservasi sebagai mahasiswa?
Mendukung kegiatan pemerintah terkait konservasi, karena ada beberapa masyarakat yang tidak mendukung sepenuhnya program tersebut. Kemudian pemahaman kita terkait konservasi, karena dari segi perlindungan dan pelestarian ini mungkin hanya beberapa orang yang tahu, kalau sudah paham, lakukanlah kegiatan yang bertemakan konservasi dalam bentuk apapun.***
Faza Ferio Muhammad Ilham
Tempat & Tanggal Lahir: Bogor, 1 Maret 1998 | Pendidikan Formal: SDN Pengadilan 3 Bogor (2003-2009), SMPN 5 Bogor (2009-2012), SMAN 1 Bogor (2012-2015), Jurusan Teknik Geologi Universitas Padjadjaran (2015-sekarang) | Alamat: Jl. Raya Taman Cimanggu Blok W6/04, Bogor | Nomor Telepon: 087870942136 | Riwayat Organisasi: Ketua Pelaksana Pendidikan Dasar XXXII PPRPG Satya Soedirman (2013-2014), Anggota Society of Petroleum Engineer (SPE) Unpad Student Chapter (SC) (2015-2016), Steering Committee Piala Dekanat HMG Unpad (2015-2016), Staff Divisi Bina Jasmani Apeltri VIII HSE X (2016-2017), BEM “KM” HMG Unpad Divisi Minat dan Bakat (MIBA) (2016-2017), Ketua Divisi Ekspedisi HSE Geologi Unpad (2016-2017), Ketua Pelaksana Ekspedisi Sakranusa (2016-2017), Kepala Divisi Acara Health for Better Life HSE Geologi Unpad (2016-2017), General Manager HSE Geologi Unpad (2017-sekarang)
![]() |
Faza saat diwawarancai pada Selasa (24/4) di Bale Santika, Unpad, Jatinangor, Kab. Sumedang Foto: Jasmine Fahira |
![]() |
Faza saat diwawarancai pada Selasa (24/4) di Bale Santika, Unpad, Jatinangor, Kab. Sumedang Foto: Jasmine Fahira |
![]() |
Faza saat diwawarancai pada Selasa (24/4) di Bale Santika, Unpad, Jatinangor, Kab. Sumedang Foto: Jasmine Fahira |
Comments
Post a Comment